SOREANG, (PRLM).- Unjuk rasa menolak
operasional minimarket diwarnai dengan bentrok antarormas yang terjadi
di pertigaan Jln. Gading Tutuka 1 dan Jln. Soreang-Banjaran, Desa
Cingcin, Soreang, Selasa (20/3) sekitar pukul 10.15 WIB. Akibatnya dua
orang mengalami luka-luka serius dan sebuah mobil mengalami rusak ringan
akibat bentrokkan tersebut.
Kedua korban yang mengalami luka di kepalanya merupakan warga Cijagra, Kota Bandung, yakni Ocan (46) dan Abah Dodi (50). “Saya diajak seorang teman, Asep, untuk makan di daerah Gading Tutuka 1. Sambil menunggu Asep datang, saya dan teman-teman termasuk Ocan menunggu di bengkel sepeda motor di dekat pertigaan Jln. Gading Tutuka 1 dan Jln. Soreang-Banjaran,” kata Abah Dodi.
Dia mengaku bukan dari kelompok yang menghadang rombongan pengunjuk rasa yang datang dari arah Banjaran menuju ke komplek Pemkab Bandung. “Saya hanya lihat puluhan anggota ormas turun lalu terjadi bentrokkan dengan massa yang akan berunjuk rasa. Saya sendiri hanya ingin mengamankan Ocan yang menjadi korban salah sasaran. Namun, kepala saya malah terkena pukulan sehingga berdarah,” katanya.
Sedangkan saksi mata, Nanan Kusnandi mengatakan, bentrokan melibatkan puluhan anggota ormas yang mengendarai sepeda motor melawan belasan anggota ormas yang mengendarai dua unit mobil. “Katanya pengunjuk rasa mau ke komplek Pemkab Bandung untuk menolak operasional minimarket di Pangalengan. Kebetulan saya lewat mau beli suku cadang untuk memperbaiki sepeda motor,” katanya.(A-71/A-147)***
Kedua korban yang mengalami luka di kepalanya merupakan warga Cijagra, Kota Bandung, yakni Ocan (46) dan Abah Dodi (50). “Saya diajak seorang teman, Asep, untuk makan di daerah Gading Tutuka 1. Sambil menunggu Asep datang, saya dan teman-teman termasuk Ocan menunggu di bengkel sepeda motor di dekat pertigaan Jln. Gading Tutuka 1 dan Jln. Soreang-Banjaran,” kata Abah Dodi.
Dia mengaku bukan dari kelompok yang menghadang rombongan pengunjuk rasa yang datang dari arah Banjaran menuju ke komplek Pemkab Bandung. “Saya hanya lihat puluhan anggota ormas turun lalu terjadi bentrokkan dengan massa yang akan berunjuk rasa. Saya sendiri hanya ingin mengamankan Ocan yang menjadi korban salah sasaran. Namun, kepala saya malah terkena pukulan sehingga berdarah,” katanya.
Sedangkan saksi mata, Nanan Kusnandi mengatakan, bentrokan melibatkan puluhan anggota ormas yang mengendarai sepeda motor melawan belasan anggota ormas yang mengendarai dua unit mobil. “Katanya pengunjuk rasa mau ke komplek Pemkab Bandung untuk menolak operasional minimarket di Pangalengan. Kebetulan saya lewat mau beli suku cadang untuk memperbaiki sepeda motor,” katanya.(A-71/A-147)***
gara" bentrokan ini ayah saya menjadi salah satu korban
BalasHapus